Singkawang, 26/3/2012 Tim Penggerak(TP) PKK Kota Singkawang bekerjasama dengan Kinerja USAIDmelaksanakan seminar tentang ASI Ekslusif dan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) di Aula Kantar PKK Jalan Firdaus, Senin (26/3).
|
Ketua Yayasan Laktasi Indonesia Dokter Utami menyampaikan materi di depan peserta |
|
Peserta asik menyimak materi yang disampaikan Dokter Utami dan Pemateri yang lain |
|
Dengan penuh kasih sayang dan semangat perjuangan, Dokter Utami melakukan sharing pengetahuan |
|
Kepada para peserta ini diharapkan kualitas kesehatan bangsa lndonesia bisa meningkat melalui ASI Ekslusif 6 bulan |
|
Duta ASI Kalimantan Barat Ny. Elisabeth Majuyetty Hasan Karman juga menyampaikan motivasinya kepada peserta |
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Singkawang, Ny. Elisabeth Majuyetty Hasan Karman, Konselor Laktasi Indonesia, Dr. Utami, Tim Kinerja USAID, Pengajar dari AKBID dan AKPER Kota Singkawang, Mahasiswa AKBID dan AKPER Kota Singkawang serta undangan lainnya. Dr. Utami mengatakan kalau kita bisa memberikan standar emas makanan bayi, tidak saja bayi itu lebih sehat, bukan saja 20 kali lebih kurang diare, 17 kali lebih jarang radang paru-paru tetapi juga 8 kali lebih kurang kanker anak kalau di beri ASI dengan benar “tiga kanker anak yang dapat diselamatkan dengan ASI adalah Leukimia, kanker saraf mata dan kanker getah bening,” kata Utami. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa penelitian yang di publikasikan oktober 2009 yang lalu ternyata ada dampak jangka panjang menyusu yang lama ini untuk kesehatan mental sang anak, 2900 orang ibu hamil Dari mulai lahir sampai usianya 14 tahun diikuti perkembangannya, mereka menemukan anak-anak yang dapat Asi dengan benar terhindar dari gelisah, menarik diri, gangguan cara berfikir, gangguan perhatian atau Autisme, gangguan bersosialisasi, kenakalan remaja dan sifat agresif. Sembilan gangguan mental ini dapat diselamatkan dengan ASI yang ditemukan dengan penelitian selama 14 tahun. Dengan standar emas makanan bayi ini, tidak hanya bayi sehat, bayi pandai, tetapi juga dekat dengan tuhannya. Di Indonesia, setiap harinya 550 balita meninggal atau setiap 2,5 menit satu balita meninggal, dengan standar emas makanan bayi, IMD bisa mengurangi 8,6 persen kematian, Asi Eklusif 13 persen, 6 persen makanan pendamping Asi makanan keluarga yang bukan makanan kaleng-kalengan kalau itu bisa dilakukan maka 27 persen dapat mengurangi angka kematian pada balita.