Jumat, 29 Juli 2011

Gerakan Perempuan Penyelamat Lingkungan Di Kota Singkawang






Singkawang, 30/7/2011 (Media Center) Ketua Tim Penggerak PKK Kota Singkawang Elisabeth Majuyetty Hasan Karman tak henti-hentinya mengajak seluruh masyarakat Kota Singkawang, khususnya kaum Hawa untuk mensukseskan Gerakan Wanita Penyelamat Lingkungan.
Ajakan tersebut dia lakukan dalam setiap kesempatan, seperti yang terlihat pada saat pemeliharaan dan perawatan tanaman yang dilakukan di tugu perbatasan Kabupaten Sambas-Kota Singkawang beberapa waktu yang lalu. Emma begitu dia disapa, tak henti-hentinya menyapa dengan ramah dan mengajak masyarakat untuk ikut memelihara lingkungan.”pak….bu….apa kabar? Titip tanaman ya bu…pak….sama-sama kita jaga ya pak”. Kata Emma.
Melalui telepone selulernya, Minggu (31/7) Emma menjelaskan “Untuk menyadarkan kaum perempuan, tentang pentingnya peran serta mereka dalam menyelamatkan lingkungan, perlu ada kebersamaan dan keseragaman langkah dan upaya seluruh masyarakat.Satu diantara upaya yang mudah, praktis dan sederhana, adalah dengan melakukan dari diri kita sendiri. Jika setiap perempuan di Kota Singkawang ini memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan, dimulai dari lingkungan kita dulu, kita jaga kebersihan rumah dan halaman sekitarnya, kita jaga tanaman yang tumbuh di lingkungan kita, usahakan setiap bulan ada satu pohon yang kita tanam dan diikuti dengan pemeliharaan dengan penuh kasih sayang, setiap rumah tangga mau menfaatkan halaman rumahnya dengan menanam tanaman yang berguna untuk keluarga saya yakin dan optimis Kota Singkawang yang hijau akan terwujud untuk beberapa tahun ke depan. Para perempuan lebih banyak berkutat dengan masalah lingkungan dalam kehidupannya sehari-hari, untuk itu  sudah wajar, kalau dalam setiap kesempatan  hendaknya pemberdayaan perempuan sebagai penyelemat lingkungan lebih optimal dalam pencapaian”. Jelas Emma.
Lebih lanjut Emma menjelaskan Tim Penggerak PKK Kota Singkawang selama ini sudah bekerjasama melakukan penanaman  dengan SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Singkawang, Pasukan Kuning, pihak Swasta, yayasan Tzu Chi, BPKS, dan seluruh elemen masyarakat yg ada diwilayah penanaman tsb antara lain pintu masuk Pasir Panjang, pintu masuk dari Kabupaten Sambas, Singkawang Timur dan Gunung Sari /Amrat. Jumlah tanaman yang sudah kita tanam kurang lebih 6.000 pohon dengan berbagai jenis tanaman. Penanaman diupayakan dilakukan seminggu sekali selama bibit masih ada dan dilakukan bergantian dengan perawatan dan pemupukan.
 Khusus pemupukan dilakukan 3 bln sekali, pihak PKK bekerja sama dg Yayasan Tzu Chi, Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan KB  dan selalu dibantu oleh Pasukan Kuning yg konsisten menjaga kebersihan di Kota Skw. Sejak penanaman, sudah  dilakukan perawatan dan pemeliharaan dua kali. Perawatan yang pertama dilakukan Tim Penggerak PKK Kota Singkawang bersama-sama dengan pasukan kuning, Tim Penggerak PKK Kecamatan dan Kelurahan, Instansi terkait, Yayasan Tzu Chi, Camat, Lurah dan masyarakat sekitar di lokasi sepanjang jalan Pasir Panjang Singkawang Selatan, perawatan dengan cara membersihkan rumput di sekitar tanaman, pemupukan dan pengguntingan daundan dahan yang mengganggu pertumbuhan kurang optimal.  “ berdasarkan hasil pemantauan saat melakukan perawatan dan pemeliharaan tanaman yang pertama, ada 12 pohon yang mati dan sudah kita ganti. Selain memelihara pohon sepanjang jalan Pasir Panjang, kita lanjutkan juga dengan pemeliharaan pohon beringin yang memiliki sejarah yang berada di Jalan Diponegoto. Dalam perawatan beringin yang dibantu pemadam kebakaran (BPKS) dan yayasan Tzu Chi, juga dihadiri  Walikota Singkawang Hasan Karman. Pemeliharaan dan perawatan ke dua kita lakukan di sepanjang jalan Sungai Garam perbatasan Kabupaten Sambas-Kota Singkawang. Pemeliharaan kali ini dilakukan oleh Tim Penggerak PKK Kota Singkawang bersama-sama dengan pasukan kuning dari UPT Kebersihan Kota Singkawang, Camat Singkawang Utara dan para lurah serta Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Singkawang Utara. Di lokasi tersebut pohon yang mati ada sekitar 18 pohon, jadi dari 6000 pohon yang sudah kita tanam hasil dari sumbangan berbagai pihak, mati 40 pohon. Dalam waktu dekat akan kita ganti. Apa yang sudah dilakukan tentu hasilnya tidak akan optimal tanpa bantuan dan dukungan seluruh lapisan masyarakat, khususnya dalam perawatan sehari-hari.”. Jelas Emma.

Senin, 25 Juli 2011

Tingkatkan Keterampilan Melalui Pelatihan Kelapa Terpadu














Singkawang, 25/7/2011 (Media Center) Tim Penggerak PKK Propinsi Kalimantan Barat bekerjasama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat, menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Kelapa Terpadu, bertempat di Sekretariat PKK Kota Singkawang, Senin (25/7).
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Propinsi Kalimantan Barat Ny. Frederika Kornelis, S.Pd. Dalam sambutannya Frederika menjelaskan bahwa “ kegiatan yang diselenggarakan ini dilakukan secara berkelanjutan dan terintegrasi dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan secara terpadu, dimana dari jenis jenis unggulan kita, kelapa dapat dikembangkan menjadi bermacam-macam bentuk olahan, baik dalam bentuk makanan, minuman maupun dalam rumah tangga dan aksesoris seperti kancing baju dsb.” Kata Frederika.
“Dengan pemberdayaan kader PKK dan petani dapat membangun system agribisnis di pedesaan, untuk itu peran kader khususnya pendamping PKK Kabupaten/Kota dan pendamping dari Dinas Instansi terkait sangat diperlukan. Penyuluh supaya benar-benar difungsikan untuk mempercepat kemajuan kader di pedesaan, pembinaan kelompok-kelompok dalam usaha bersama. Untuk mempercepat pembangunan di daerah kita perlu pengalaman-pengalaman dan saling tukar menukar keterampilan melalui pelatihan seperti yang diadakan saat ini”. Kata Frederika lebih lanjut.
Kepala Dinas Perkebunan Propinsi Kalimantan Barat Ir.H.Hiarsolih Buchori, MM dalam sambutannya menjelaskan dengan meningkatkan potensi SDM dalam mengembangkan potensi komoditi perkebunan maka pihaknya bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Propinsi Kalimantan Barat menyelenggarakan kegiatan pelatihan pengolahan kelapa terpadu. Peningkatan SDM mutlak diperlukan dalam rangka adopsi ilmu dan teknologi, seperti pemanfaatan komoditi kelapa menjadi berbagai olahan yang memiliki nilai jual yang lebih baik. “kelapa merupakan tanaman yang telah menyatu dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, sehingga kelapa disebut sebagai tanaman social. Seluruh bagian pohon kelapa memiliki manfaat yang sangat berguna bagi kehidupan kita. Ketua panitia penyelenggara Ny. Meiske Anggrainy, S.Sos, M.Si menyampaikan masih perlunya pemberdayaan kader dalam memanfaatkan sumber daya local sub sector perkebunan sebagai tujuan pembangunan daerah provinsi Kalimantan Barat. “ sub sector memiliki peranan sebagai pemenuh kebutuhan untuk meningkatkan home industry dalam negeri yang setiap tahunnya cenderung meningkat dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan bertambahnya permintaan industry gula. Masih banyak peluang atau potensi lahan perkebunan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan kebun-kebun kelapa yang sudah perlu diremajakan, sehingga bahan baku kelapa tetap tersedia. Dalam rangka pemberdayaan kader dan petani melalui pelatihan ini, mereka mampu mengolah sumberdaya yang tersedia secara terpadu dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi local sehingga kader dan petani menjadi lebih terampil dan mampu mengembangkan usaha bersama dan diharapkan dengan pendampingan petugas dan kader Tim Penggerak PKK dapat terbentuk gabungan kelompok yang akan mendukung peningkatan pendapatan keluarga”. Lebih lanjut Meiske menjelaskan peserta pelatihan berjumlah 49 orang berasal dari 11 Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat . Setiap Kabupaten/Kota mengirimkan peserta terdiri dari 3 orang utusan dari Kader Pokja III Kabupaten/Kota/Kecamatan, satu orang utusan dari pendamping TP.PKK Kabupaten/Kota dan satu orang utusan dari pendamping Dinas Perkebunan Kabupaten/Kota. Kegiatan dilaksanakan di Kota Singkawang dari tanggal 25 s.d 27 Juli 2011. Sumber dana kegiatan ini dari APBD Provinsi Kalimantan Barat. Peserta akan mendapatkan materi cara pembuatan handy carf, kancing baju, sendok dll. Cara membuat payet, upaya pemasaran produksi melalui Dekranasda, cara membangun mitra kerja melalui koperasi/UKM, teori pengambilan nira kelapa, praktek membuat beown sugar, standarisasi produksi home industry brown sugar, cara packing produk, cara memproduksi berbagai bahan baku local khususnya bahan kelapa. Untuk memotivasi peserta, nara sumber selain dari Ketua Tim Penggerak PKk Propinsi, Ketua Dekranasda Kota Singkawang, SKPD terkait juga didatangkan dari pelaku usaha sukses Kota Singkawangm juga Balai Besar dan Ketua Kelompok Tani Kelapa Yogyakarta”. Pungkas Meiske.

Senin, 18 Juli 2011

Elisabeth Majuyetty: "Gerakan Sayang Ibu Tanggung Jawab Bersama"

Wednesday, 06 July 2011 14:38
Gerakan Sayang Ibu perlu dilakukan karena SDM yang berkualitas sangat menentukan keberhasilan suatu pembangunan
SINGKAWANG - Ketua Tim Penggerak PKK Kota Singkawang Ny. Elisabeth Majuyetty Hasan Karman  menjelaskan Gerakan Sayang Ibu adalah Suatu Gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat, bekerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan.
Upaya ini dilakukan melalui berbagai kegiatan yang mempunyai dampak terhadap upaya penurunan angka kematian ibu  hamil, melahirkan dan nifas serta penurunan angka kematian bayi.

Selaku koordinator Bidang Penyuluhan Masyarakat dalam POKJA Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kota Singkawang, pihaknya mengharapkan seluruh elemen masyarakat bisa berperan aktif dalam menyukseskan GSI di Kota Singkawang.

Elisabeth menambahkan pembentukan SDM yang berkualitas ditentukan dari janin dalam kandungan, karena perkembangan otak terjadi selama hamil sampai dengan 5 tahun.

Kesehatan Ibu dan Anak factor paling strategis untuk meningkatkan mutu SDM.Tingginya AKI dan AKB memberikan dampak negatif pada berbagai aspek." ujarnya di Ruang kerjanya Senin (4/7)

Kematian Ibu menyebabkan bayi menjadi piatu yang pada akhirnya akan menyebabkan penurunan kualitas SDM akibatnya kurangnya perhatian, bimbingan dan kasih sayang seorang ibu.Melalui GSI diharapkan akan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi.

Angka kematian ibu dan bayi yang tinggi juga disebabkan oleh adanya hal-hal diluar medis seperti kurang adanya kesetaraan gender, nilai budaya di masyarakat yang merendahkan perempuan.

Masalah tersebut mengakibatkan rendahnya perhatian suami/laki-laki terhadap masalah ibu melahirkan serta kurangnya kemampuan untuk membuat keputusan bagi kesehatan diri sendiri.

"GSI adalah gerakan percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi yang dilaksanakan bersama-sama antara pemerintah dan masyarakat, untuk lebih meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kepedulian dalam upaya interaktif dan sinergis" imbuhnya

Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu wujud hak asasi perempuan dan anak, akan tetapi pada saat ini kesehatan ibu dan anak khususnya bayi baru lahir, merupakan tugas bersama antara pemerintah, masyarakat, organisasi kemasyarakatan, organisasi perempuan dan organisasi profesi.

Disamping itu strategi Pemerintah dalam meningkatkan percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi ini juga dilakukan program advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) bagi bidan, LPM, PKK, PLKB, tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam pendataan ibu hamil serta pengembangan rujukan oleh masyarakat serta peningkatan kualitas kesehatan kepada masyarakat.

Disamping ada “SIAGA” ( siap, antar, jaga ) oleh pemerintah juga telah dikembangkan P 4 K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) yang dimaksudkan untuk menuju persalinan yang aman dan selamat bagi ibu. Diharapkan langkah – langkah tersebut merupakan langkah preventif untuk menekan angka kematian ibu. (c6/pr) Foto: Elisabeth Majuyetty, koordinator Bidang Penyuluhan Masyarakat, Gerakan Sayang Ibu.

PKK Pupuk Pohon di Pasir Panjang

TP PKK Kota Singkawang melakukan pemeliharaan dan pemupukan pohon
Mordiadi
TP PKK Kota Singkawang melakukan pemeliharaan dan pemupukan pohon
Singkawang –  Setelah beberapa kali melakukan gerakan penanaman pohon, kini tiba waktunya Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Singkawang memeliharanya. Di antaranya dengan memberi pupuk pohon-pohon di sepanjang Jalan Pasir Panjang.
“Pemupukan ini baru yang pertama dilakukan sejak penanaman. Artinya kegiatan ini bagian dari Gerakan Perempuan Tanam, Tebar dan Pelihara Pohon,” kata Ketua TP PKK Kota Singkawang Elisabeth Majuyetty Hasan Karman, usai Gerakan Pemeliharaan Pohon di Jalan Pasir Panjang, Jumat (15/7) lalu.
Emma–sapaan akrab Elisabeth Majuyetty Hasan Karman–mengungkapkan, pohon dan pupuk tersebut merupakan sumbangan dari Yayasan Tzu Chi. “Kita sudah sepatutnya memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yayasan, termasuk pihak-pihak lain yang membantu gerakan ini,” ucapnya.
Dia mengharapkan, melalui kegiatan ini dapat memotivasi masyarakat, sekolah, kantor atau instansi di Kota Singkawang untuk bersama-sama menjaga lingkungan. “Caranya, manfaatkan lahan yang ada dengan menanam pohon dan memeliharanya penuh kasih sayang,” jelas Emma.
Menurut Emma, apabila dilakukan secara sungguh-sungguh gerakan menyelamatkan lingkungan akan bermanfaat bagi masyarakat, dari segi kesehatan maupun lain. “Supaya di Kota Singkawang tumbuh menjadi kota yang indah, bersih dan nyaman. Karena rasa nyaman membuat pikiran dan jiwa jadi sehat,” terangnya.
Emma kembali mengingatkan, untuk menanam pohon dan memeliharanya tentu membutuhkan strategi yang baik. “Sehingga pohon itu tumbuh dengan bagus,” katanya.
Di antaranya tambah dia, dengan memotong beberapa batang dan rantingnya. “Sehingga pohon tersebut bisa tumbuh menjulang ke atas dengan pesat. Setelah ketinggian mencapai sekitar 3 meter baru dibiarkan dahan di sampingnya tumbuh, sehingga nanti tumbuhnya cantik dan rapi,” jelas Emma. (dik)/ www.equator-news.com

Kamis, 14 Juli 2011

Restocking: Kegiatan Tebar Benih Ikan di Singkawang

Friday, 15 July 2011 09:09

Kegiatan penebaran benih ikan atau restocking ini merupakan program dari pemerintah pusat yang bertujuan untuk meningkatkan konsumsi ikan masyarakat
SINGKAWANG - Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Singkawang melaksanakan kegiatan penebaran benih ikan (Restocking) dikelurahan Semelagi Kecil kecamatan Singkawang Utara, Kamis (14/7).

Hadir dalam kegiatan tersebut Walikota Singkawang, DR. Hasan Karman, SH,MM, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat, Ir. Gatot Rudiono, Kepala Dinas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Singkawang, Arief Fahmi, A.Pi, Kepala SKPD pemerintah Kota Singkawang, Camat Singkawang Utara, Lurah Semelagi kecil, Kantor Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Singkawang, Tokoh Masyarakat, kader-kader PKK serta undangan lainnya.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program Kementerian Kelautan dan Perikanan yang diserahkan secara langsung secara simbolis oleh Menteri kelautan dan Perikanan bersamaan dengan kedatangan Bapak Presiden SBY ke Pontianak saat membuka acara Pameran Gelar Dagang dan Expo dan peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke 39 yang dipusatkan di Kota Pontianak pada tanggal 31 Mei 2011.
Kepala  Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Singkawang, Arif Fahmi mengatakan jumlah bantuan benih yang diberikan adalah sebanyak 50.000 ekor dimana sebanyak 27.000 ekor sudah ditaburkan di Danau Serantangan pada tanggal 30 Mei 2011.
"Sisanya sebanyak 23.000 ekor akan ditebar di perairan umum lainnya di Kota Singkawang termasuk 12.000 ekor untuk di perairan Kelurahan Semelagi Kecil ini,” kata Fahmi
Fahmi juga berharap kepada masyarakat supaya ikan yang ditebar baru boleh ditangkap apabila telah memiliki berat lebih dari satu kilogram“Jadi apabila ada ikan yang masih kecil tertangkap oleh masyarakat tolong dilepaskan kembali hingga mencapai berat lebih dari satu kilogram,” harap Fahmi.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat, Gatot Rudiono mengatakan kegiatan penebaran benih ikan atau restocking ini merupakan program dari pemerintah pusat yang bertujuan untuk meningkatkan konsumsi ikan masyarakat seta dapat bermanfaat bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Untuk kedepan akan lebih banyak lagi program bantuan dari pemerintah seperti program lele terpal dan lain sebagainya,”kata Gatot.

Hasan karman Dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini merupakan suatu perhatian yang besar pemerintah pusat kepada masyarakat.
"Kegiatan ini adalah untuk melakukan pemanfaatan secara maksimal perairan umum, seperti sungai-sungai dan danau di Kota Singkawang dengan tetap menjaga agar sumberdaya perikanan terus stabil dan berkelanjutan untuk anak dan cucu kita dimasa mendatang,”kata Hasan.

Hasan Karman berharap masyarakat tidak melakukan penangkapan ikan dengan mengunakan tuba dan setrum, mengatur jenis dan ukuran alat tangkap agar tidak menangkap ikan yang masih dalam ukuran kecil dan tidak mengambil ikan yang sedang bertelur agar terjadi peremajaan secara alamiah yang berlangsung disetiap siklus hidup ikan tersebut.(c2/pr) Foto: ilustrasi


Read more: Restocking: Kegiatan Tebar Benih Ikan di Singkawang .wartapedia.com

Selasa, 05 Juli 2011

Tanamkan Gerakan Menanam Pohon


   
 
Minggu, 27/03/2011 [23:06:46]
 
  HUT HKG PKK Ke- 39  
 
 
 
 
     
  Keterangan Gambar : Wako Singkawan,Hasan Karman beserta istri poto bersama usai kegiatan.(photo-den)  
  Singkawang Radar Online
Pemerintah Kota Singkawang Kalimantan Barat,Minggu (27/3/2011),menyelenggarakan Lingkungan Bersih dan Sehat dengan menanam pohon dalam rangka HUT Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-39 Tingkat Provinsi. Kegiatan itu berlangsung disepanjang Jalan Gunung Bawang,Amrat,Kelurahan Pasiran,Kecamatan Singkawang Barat. Hadir dalam kegiatan tersebut Walikota,Hasan Karman,Ketua TP.PKK,Elisabeth Majuyetty Hasan Karman, kepala SKPD dan pejabat dilingkungan Pemerintah Kota Singkawang. Ketua TP. PKK Kota Singkawang,Elisabeth Majuyetty, menjelaskan bahwa kegiatan menanam pohon ini merupakan HUT HKG PKK ke-39.Ia mengatakan,bahwa ini merupakan langkah periode pertama kegiatan. Sementara kita pada kegiatan ini mengalami tiga periode.

Pada tahap pertama ini sengaja kita pilih disepanjang Jalan. Gunung Bawang,Amrat,Kelurahan Pasiran,karena menurut penilaiannya agar didaerah tersebut kelihatan bersih.

Dikatakannya pula,jenis bibit tanaman itu terdiri dari pohon Mahoni,Pohon Palem dan Pohon Asoka yang berjumlah 100 batang. Dan ini merupakan kerjasama ibu-ibu PKK dengan Secci, dibantu dari Dinas terkait yang menyumbang bibit tanaman, seperti Dinas Pertanian,Dinas Kelautan dan Perikanan,Kelurahan Pasiran dan masih banyak yang lainnya.

Kemudian pihak swasta juga turut menyumbang dan tidak terlepas pula peran dari masyarakat yang ikut menyumbang serta ikut membantu menanam pohon ini.

"Yang jelas pasti banyaklah, hingga ke periode ketiga nanti diperkirakan bisa mencapai 500 batang pohon yang ditanam," jelasnya.

Kita berharap sekali kepada masyarakat didalam memelihara serta perawatannya.

Karena,kita juga berusaha membangun komitmen pemerintah melalui kelembagaan dan partisipasi masyarakat dan kita juga bersama-sama akan menggalakkan penanaman pohon/penghijauan lingkungan, membersihkan saluran dan limbah.

Hal ini yang merupakan beberapa agenda terkait dengan kegiatan yang sudah masuk dalam rencana kerja terkait dengan kesehatan dan sarana lingkungan hidup.

“Tanpa dukungan masyarakat,tujuan Pemerintah untuk menciptakan lingkungan bersih tidak akan bisa terwujud,” sarannya mengingatkan.(Udin Subari/U.dny) http://www.radaronline.co.id/berita/read/11368/2011/flash
     

Lepaskan Tekukur di Hari Bumi

Kamis, 30 Juni 2011 19:59 WIB
Share |


Oleh: Hery Ristiawan
Staf Humas dan Protokol Pemkot Singkawang



Kota Singkawang memperingati hari air, hari bumi, dan hari lingkungan hidup dengan menggelar penanaman pohon jenis mahoni bersama dan melepaskan satwa jenis burung tekukur di Kelurahan Pajintan, Singkawang Timur, Kamis, (30/06/2011).

Kegiatan ini dihadiri oleh Walikota Singkawang, Hasan Karman, Ketua TP PKK Kota Singkawang, Elisabeth Majuyetty, Plt Sekda Kota Singkawang, Libertus, Ketua PN Singkawang, Arief Waluyo, Kasdim 1202/Singkawang, Amansius, tokoh masyarakat, ormas, dan LSM.

Ada belasan burung tekukur yang dilepaskan secara bersama-sama oleh walikota dan pejabat-pejabat yang hadir. Burung-burung itu pun kemudian terbang bebas ke alam. Pelepasan burung ini merupakan simbol kepedulian kepada alam dan lingkungan hidup.

Gerakan "kampanye hijau" yang akhir-akhir ini dilakukan oleh Kota Singkawang merupakan satu upaya mengatasi pemanasan global. Menurut Hasan Karman, kualitas bumi yang semakin hari semakin berkurang akibat dari banyaknya pengerusakan, harus menjadi perhatian bersama.

Oleh sebab itu, Wali Kota Hasan Karman mengajak kepada semua pihak untuk menjaga dan peduli kepada lingkungan. "Menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah. Namun menjadi tanggungjawab kita bersama. Ini demi keberlangsungan alam yang akan kita tinggalkan ke anak cucu," katanya.

Pada kesempatan itu, Hasan Karman menyatakan keprihatinannya atas kondisi Sungai Singkawang dan Danau Serantangan. "Di tengah keterbatasan anggaran, mari kita sama-sama berbuat dan bergotong royong untuk menjaga sungai. Jangan membuang sampah di sungai, dan jangan mencemarinya," imbaunya.

Hasan Karman juga mengajak agar masyarakat tidak melakukan perburuan terhadap satwa liar. "Fenomena serangan ulat bulu beberapa waktu yang lalu, merupakan bukti tidak seimbangnya ekosistem pada rantai makanan," pesannya.

Penulis : M Arief Pramono
Editor : Marlen Sitinjak

Wali Kota Tetapkan Pokja GSI



Selasa, 05 Juli 2011 , 10:49:00

SINGKAWANG-Wali Kota Singkawang menetapkan kelompok kerja Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kota Singkawang. Hal itu dilakukan, bukti keseriusan Pemkot Singkawang dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.Demikian relis yang diterima dari Media Center Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Singkawang, kemarin. Wali Kota Singkawang selesai menutup Festival Singkawang, Sabtu (2/7) menjelaskan, tolok ukur keberhasilan kinerja pembangunan dibidang kesehatan adalah terciptanya kesehatan masyarakat yang tinggi. Hal ini dapat diukur dengan beberapa indikator salah satunya adalah angka kematian ibu (AKI) harus rendah.

“Untuk menekan angka kematian ibu serta meningkatkan kualitas hidup perempuan dipandang perlu pihaknya menetapkan Kelompok Kerja Gerakan Sayang Ibu Kota Singkawang.” Kata Hasan Karman, angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian anak (AKA) merupakan indikator kesehatan. Sementara, kata dia, kesehatan adalah salah satu komponen, Human Development Index (HDI), sebuah ukuran untuk menentukan kualitas hidup manusia.
“Gerakan Sayang Ibu merupakan suatu gerakan yang dilaksanakan dalam upaya membantu salah satu program pemerintah untuk peningkatan kualitas hidup perempuan melalui berbagai kegiatan yang berdampak terhadap upaya penurunan angka kematian ibu (AKI) karena hamil, melahirkan dan nifas,” ujarnya.
Terbentuknya Pokja GSI Kota Singkawang, Walikota mengharapkan pokja ini segera melaksanakan tugas pokoknya. Tugasnya, kata dia,  antara lain, melakukan pengkajian dan HDI analisa terhadap permasalahan-permasalahan yang berkembang dengan upaya menurunkan AKI, merumuskan rencana kerja lengkap dengan matriks pelaksanaan GSI Kota Singkawang.

Selain itu, merumuskan kebijakan bersama untuk melaksanakan strategi percepatan penurunan AKI yang dapat dijalankan masing-masing sektor terkait sebagai bagian dan tugas utama secara efektif, mengembangkan metode pemantauan yang sederhana mulai dari input, proses, output dan impact. “Tak hanya itu, tugas pokoknya adalah, melakukan monitoring dan evaluasi, melaporkan kemajuan program serta mengupayakan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil mulai dari polindes sampai ke rumah sakit rujukan sampai mengembangkan metode pemantauan kualitas pelayanan yang dapat dinilai setiap saat.” (zrf)
http://www.pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=93813

Stop Penjarakan Anak

PDF Cetak E-mail
PONTIANAK - gugustugastrafficking.org – sebanyak 7.300 anak bermasalah dengan hukum, diantaranya 5.685 orang yang berada di Lapas Anak dan 1.615 anak yang ada di Lapas Dewasa dan tempat tahanan lainnya. Padahal kenakalan anak biasanya bisa berubah, anak nakal merupakan kewajaran yang saat besarnya nanti tidak sama saat usia masih kecil. Namun  yang ada kasus pidana yang melibatkan anak-anak dipenjarakan. Demikian dikatakan Hadi supeno, ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia(27/10), ia menyampaikan itu saat workshop penanganan perkara anak bermasalah hukum dan anak sebagai korban kekerasan di Kalimantan Barat  baru-baru ini.
Selanjutnya...
 
Serius Berantas Trafficking PDF Cetak E-mail
 
Singkawang - gugustugastrafficking.org - Direktur LKBH PeKA Kalbar, Rosita Nengsih menegaskan, bahwa perdagangan orang (trafficking) telah meluas dalam bentuk jaringan kejahatan yang terorganisasi, baik bersifat antar negara, maupun dalam negeri .       “sehingga menjadi ancaman bagi masyarakat, bangsa dan negara, serta terhadap norma-norma kehidupan yang dilandasi penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia,”ungkapnya, saat Pemantapan dan Pencanangan Gerak PKK-KB-Kesehatan Kota Singkawang di kediamanan Walikota, belum lama ini. Hadir, Ketua TP PKK Singkawang Ny. Elisabeth  Majuyetti, serta pengurus TP PKK Kota Singkawang lainnya (11/11). Rosita melanjutkan, berdasarkan pada nilai-nilai luhur komitmen nasional dan internasional, perlu dilakukan upaya pencegahan, penindakan terhadap pelaku, perlindungan korban dan peningkatan kerjasama.
Selanjutnya...
 
Korban Trafficking: Lari dari Penampungan PDF Cetak E-mail
PONTIANAK, gugustugastrafficking.org- Salah seorang  korban trafficking yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat lari dari penampungan di salah satu tempat penampungan tenaga kerja untuk luar negeri , Siantan Pontianak. Hal ini disampaikan oleh  Zuraidah,S.Sos Kasubbid Perlindungan Perempuan  di Shelter P2TP2A Provinsi Kalbar, pada saat ditemui oleh tim gugus tugas (14/03).

http://www.gugustugastrafficking.org/index.php?option=com_content&view=category&id=128&layout=blog&Itemid=151
 
Serius Berantas Trafficking PDF Cetak E-mail
 
Singkawang - gugustugastrafficking.org - Direktur LKBH PeKA Kalbar, Rosita Nengsih menegaskan, bahwa perdagangan orang (trafficking) telah meluas dalam bentuk jaringan kejahatan yang terorganisasi, baik bersifat antar negara, maupun dalam negeri . “sehingga menjadi ancaman bagi masyarakat, bangsa dan negara, serta terhadap norma-norma kehidupan yang dilandasi penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia,”ungkapnya, saat Pemantapan dan Pencanangan Gerak PKK-KB-Kesehatan Kota Singkawang di kediamanan Walikota, belum lama ini. Hadir, Ketua TP PKK Singkawang Ny. Elisabeth  Majuyetti, serta pengurus TP PKK Kota Singkawang lainnya (11/11).
Rosita melanjutkan, berdasarkan pada nilai-nilai luhur komitmen nasional dan internasional, perlu dilakukan upaya pencegahan, penindakan terhadap pelaku, perlindungan korban dan peningkatan kerjasama.

PKK “Ajari” Petugas Kebersihan Menanam Pohon

pengarahan menanam pohon PKK Kota Singkawang
Mordiadi
Petugas kebersihan mengikuti pengarahan menanam pohon yang digelar PKK Kota Singkawang
Singkawang –  Petugas Kebersihan Kota Singkawang atau lebih dikenal dengan Pasukan Kuning mendapatkan pengarahan tentang kiat-kiat menanam pohon dengan baik, disertai simulasi dari Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Singkawang.
“Karena selama ini, Pasukan Kuning banyak membantu dalam proses gerakan penghijauan,” kata Ny Elisabeth Majuyetty Hasan Karman, Ketua TP-PKK Kota Singkawang ketika Simulasi Penanaman Pohon di Pekarangan Rumah Dinas Walikota Singkawang, kemarin (17/6).
Emma–sapaan akrab Elisabeth Majuyetty Hasan Karman–menjelaskan, Pasukan Kuning dinilai perlu mendapat kiat-kiat bagaimana menanam pohon dengan baik, agar proses penghijauan tidak sia-sia. “Menanam pohon memerlukan teknik khusus, agar yang ditanam dapat tumbuh dengan baik sesuai yang diharapkan,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, teknik tersebut di antaranya terlebih dahulu survei lapangan. Hal ini perlu dilakukan agar pohon yang akan ditanam sesuai dengan lokasinya. Bila lokasinya tidak tepat, niscaya pohon tidak akan tumbuh, kalaupun tumbuh tidak akan baik.
Selain itu, Emma juga menjelaskan, pohon yang akan ditanam harus mempunyai ketinggian sekitar 50 centimeter. “Agar ketahanan akar saat perpindahan tidak riskan dan cepat beradaptasi dengan tanah yang baru,” terangnya.
Selanjutnya, memerhatikan jarak tanam dan kelurusannya. Sehingga sebelum menanam perlu dibuatkan lubang yang sesuai dan diberi pupuk. “Untuk menanamnya juga harus menggunakan tanah olahan baru,” ingat Emma.
Ketika proses menanam kata Emma, perlu melihat situasi batang pohon. Jika bengkok atau lemah, perlu diberi penyangga dari kayu yang lurus dan diikat menggunakan tali, tetapi tidak terlalu kencang. “Sehingga batang tetap bisa tumbuh dan berkembang, perlakuan ini seolah-olah terapi pada tulang manusia,” jelasnya.
Dia juga mengingatkan para Petugas Kebersihan, untuk tidak lupa menyiram dan mengurus pohon yang telah ditanam dengan penuh kasih sayang. “Karena tanaman juga memiliki jiwa, namun tidak memiliki roh, apabila mereka dirawat dengan baik, mereka akan memberi hasil dengan baik pula. Daun akan rimbun, batang yang kokoh, bahkan buahnya pun akan banyak,” papar Emma.
Selain itu tambah Emma, apabila menginginkan pohon itu cepat besar, perlu pemupukan dan memerhatikan kondisi daun. “Untuk jenis plai misalnya, daun-daun di bagian bawah tunas, yang menempel pada batang harus dibuang secara rutin, sampai ketinggian yang diinginkan,” rincinya.
Selain memberikan penjelasan secara lisan, Emma yang didampingi Kepala UPT Kebersihan, Rustam juga memberikan simulasi menanam pohon dengan baik kepada para petugas kebersihan
Emma mengatakan, kegiatan seperti ini merupakan salah satu upaya untuk menyukseskan gerakan penghijauan Kota Singkawang yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. “Gerakan penghijauan bukan sekadar untuk meraih prestasi, namun membangkitkan semangat gotong-royong dan mengatasi pemanasan global serta memperbaiki kualitas udara di lingkungan sekitar,” ingatnya. (dik)
http://www.equator-news.com/lintas-utara/singkawang/pkk-%E2%80%9Cajari%E2%80%9D-petugas-kebersihan-menanam-pohon

Dibagikan Ke Panti Asuhan Kue Keranjang Tercatat diMuseum MURI

Selasa, 01/03/2011
 


 


 
  [Pontianak]  
     
  Keterangan Gambar : Ketua Tim Penggerak PKK Kota Singkawang Ny. Elisabeth Majuyetty saat membagikan kue keranjang ( Pho  
  Singkawang, Radar Online

Panitia Cap Go Meh Kota Singkawang 2011 bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kota Singkawang, Tim Penggerak PKK Kecamatan, FKPSM Kota Singkawang membagikan kue keranjang ke beberapa Panti Asuhan dan pasukan kuning di Dinas Kebersihan, Senin (28/2/2011).

Kue keranjang yang dibagikan merupakan hasil sumbangan masyarakat yang dikumpulkan dan dikemas oleh Panitia Cap Go Meh Kota Singkawang 2011 sehingga berhasil tercatat dalam Museum MURI beberapa waktu yang lalu.

Panitia menargetkan kue keranjang yang dikumpulkan berjumlah 2011, dan target tersebut terlampaui, banyak masyarakat yang berpartisipasi dan pada akhir perhitungan oleh MURI berhasil terkumpul 4700 buah kue keranjang.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Singkawang Ny. Elisabeth Majuyetty Hasan Karman menjelaskan bahwa kue ini merupakan hasil sumbangan masyarakat yang dikumpulkan panitia, setelah tercatat di Museum MURI dibagikan kembali kepada masyarakat. Dalam pendistribusian kue keranjang ini TP. PKK hanya membantu panitia.


Sementara Ketua FKPSM Kota Singkawang yang juga sebagai panitia dalam Cap Go Meh 2011 menjelaskan, bahwa sebagian kue keranjang sudah didistribusikan oleh panitia beberapa waktu yang lalu, Khusus hari ini 1300 buah kue keranjang sudah dibagikan ke berbagai panti asuhan antara lain masyarakat yang kurang mampu dan terpencil seperti di Mantoman Singkawang Timur, khusus di daerah terpencil selain berbagai kasih, perhatian dan rezeki berupa kue keranjang, sekaligus kami sosialisasi tentang kegiatan Cap Go Meh ini.

“Kan tidak semua masyarakat di sana bisa melihat langsung, nah dengan cara ini kita tunjukkan ini kue yang kemarin bisa masuk MURI,” Jelas Maya.

Lebih lanjut ia menjelaskan selain ke masyarakat tidak mampu juga dibagiakan ke Panti Asuhan di Kota Singkawang. Adapun Panti yang menerima kue keranjang antara lain Ahmad Yani, PA. Gloria, PA. Ibnu Taimiyah, Panti Werdha Sinar Abadi, Panti Werdha GSRI. Selain ke panti asuhan kue keranjang juga dibagikan ke gereja-gereja dan pasukan kuning di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Singkawang.

Mengingat pasukan kuning memberikan kontribusi dalam menyukseskan Cap Go Meh di Kota Singkawang dan secara ekonomi mereka dari golongan ekonomi ke bawah. Kegiatan seperti ini benar-benar positive, dalam kegiatan tersebut ada makna yang sangat positive apabila direnungkan dengan seksama.

“Yang jelas ada unsur saling berbagi, saling tenggang rasa, wujud dalam persatuan dan harmonisasi yang sangat indah. Mudah-mudahan tahun depan bisa ditingkatkan lagi dengan kegiatan-kegiatan sejenis dengan obyek yang berbeda,” ungkap Maya.

Ketua MUI Kota Singkawang sekaligus sebagai pimpinan pondok pesantren Ushuluddin Singkawang H. B. Rasni menyambut baik kegiatan positif itu.

“Kegiatan sosial ini, saya rasa tidak masalah. Justru bisa sebagai media dalam meningkatkan persatuan dan kesatuan antar etnis,” jelasnya. (Udin Subari/U.deny)http://www.radaronline.co.id/berita/read/10876/2011/flash
  

Singkawang Siap Jadi Tuan Rumah HKG Provinsi

Singkawang, (MC/15/1) Ketua Tim Penggerak PKK Kota Singkawang, Juli Wahyuni mengungkapkan bahwa Tim Penggerak PKK Kota Singkawang dengan duk...