Selasa, 18 Oktober 2011

Kedelai Aman Dikonsumsi Bagi Penderita Asam Urat

Selama ini terjadi pemahaman yang salah di masyarakat tentang mujizat kedelai. Pemahaman yang beredar menyebutkan bahwa asam urat timbul akibat mengkonsumsi protein berlebihan. Sementara, kedelai adalah bahan makanan kaya akan protein. Jadi, mengkonsumsi kedelai bisa mengakibatkan asam urat, itu adalah pemahaman yang salah.

Kenyataannya, asam urat diakibatkan oleh bahan makanan yang mengandung kolesterol tinggi dan zat kimia bernama purin. Makanan yang kaya purin antara lain udang, remis, kerang, cumi, sarden, kaldu daging, ragi, alkohol, makanan kaleng, otak, paru, jantung, hati, usus, dan babat, sehingga kedelai tak termasuk di dalamnya.

Kedelai tak mengandung kolesterol, tidak juga sebagai sumber purin. Kedelai merupakan sumber protein. Begitu juga dengan berbagai jenis manakan dan minuman yang dibuat dengan bahan dasar kedelai, seperti tempe, tahu, dan sari atau susu kedelaiKedelai dapat membantu menurunkan keluhan rematik. Orang yang mengkomsumsi protein kedelai lebih hemat kalsium 50% dibanding mereka yang hanya mengomsumsi protein hewani. Peningkatan aktivitas estrogen dalam tulang terjadi karena reseptor estrogen di dalamnya terinduksi oleh isoflavon, sehingga aliran nutrisi dan kalsium meningkat, hal ini akan berefek pada peningkatan kerapatan atau densitas tulang.

Sekarang ini pengusaha sudah melirik kehebatan kedelai untuk diolah sebagai makanan dan minuman. Kandungan senyawa utama kedelai meliputi isoflavon, lesitin serta asam animo. Semuanya dapat meningkatkan transporter molekul, juga bermanfaat mempengaruhi tingkat kestabilan kadar asam urat dalam darah.

Manfaat lain, kedelai sanggup menghilangkan kram jari tangan dan kaki. Ini karena respons positif terhadap pengaruh isoflavon, secara berkesinambungan memperbaiki metabolisme tubuh. Isoflavon adalah senyawa yang dapat membentuk kepadatan tulang. Dalam seporsi hidangan kedelai dengan isoflavon telah terbukti dapat mencegah kerapuhan tulang atau osteoporosis. Untuk Mencegah osteoporosis, disarankan mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium, karena jauh lebih baik dibanding dengan mengkonsumsi suplemen kalsium.

Isoflavon juga bermanfaat merangsang aktivitas asteoblastik (pembentukan sel-sel tulang). Itu sebabnya mengapa kram, asam urat, rematik berangsur lenyap dan efek samping lain yang dirasakan adalah membuat tubuh terasa lebih bugar.
Berapa banyak idealnya mengkonsumsi produk-produk kedelai? Sebagai bahan makanan sehat, kedelai tak memiliki batasan konsumsi. Kedelai baik untuk dikonsumsi setiap hari, sejauh dimasak dan disajikan dengan cara yang sehat, produk kedelai tetap memberikan manfaat yang terbaik.

Kedelai adalah produk pertanian yang paling potensial sebagai sumber protein termurah di dunia. Kedelai mengandung protein yang paling baik (40%) dibanding kacang-kacangan lain. Kandungan proteinnya setara dengan protein hewani seperti daging, susu dan telur. Dibanding beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar dan telur ayam, kedelai mengandung protein lebih tinggi. Susunan asam amino pada kedelai lebih lengkap dan seimbang. Kedelai juga sangat berkhasiat bagi pertumbuhan dan menjaga kondisi sel-sel tubuh.
Kedelai mengandung protein lengkap dan merupakan salah satu protein yang terbaik di antara semua sumber protein yang mudah dicerna. (*)
dechacare.com/Kedelai-Aman-Dikonsumsi-Bagi-Penderita-Asam-Urat-I1120.html

http://tips-kesehatankita.blogspot.com/2011/10/kedelai-aman-dikonsumsi-bagi-penderita.html

Air dan Pohon Untuk Kehidupan





Singkawang, 2/10/2011  (Media Center)

Dalam rangka perayaan hari Fransiskus Asisi yakni Bapak pelindung lingkungan hidup, Badan Lingkungan Hidup bekerjasama dengan Tim Penggerak (TP) PKK Kota Singkawang, memberikan seminar tentang Lingkungan Hidup dan Penaatan Hukum Lingkungan Hidup di Persekolahan Katolik Nyarumkop, Sabtu (1/10).

Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua TP-PKK Kota Singkawang, Ny. Elisabeth Majuyetty Hasan Karman, Sub Bidang Penaatan Hukum Badan Lingkungan Hidup Kota Singkawang, Dedy Afandi, ST,Msi dan Christian, TP-PKK Kecamatan Singkawang Timur, TP-PKK Kelurahan Nyarumkop, Guru, murid-murid dari persekolahan Katolik nyarumkop.
Kegiatan yang mengangkat tema “air dan pohon penting untuk kehidupan seturut teladan Santo Fransiskus Asisi yang mencintai alam “ diisi dengan penyampaian materi dari narasumber yang berisi tentang cara menanam pohon dan cara merawat pohon yang disampaikan oleh ibu Senowati dari Pokja III serta materi Penaatan Hukum yang disampaikan oleh Bapak Dedy Fandi, ST,Msi dari Badan Lingkungan Hidup.
Pentingnya menjaga kualitas (kebersihan) media tanah, air, dan manfaat hijauan pertamanan (RTH) serta upaya pengelolaan limbah domestik (padat dan cair) demi terpeliharanya lingkungan yang sehat, bersih, nyaman serta asri.
Tema yang tersebut sejalan dengan misi tim penghijauan yang ada di Kota Singkawang yang selama ini telah bergerak dalam melakukan penghijauan.
Diakhir Acara, Ketua TP-PKK Kota Singkawang memberikan wejangan kepada Siswa-siswi untuk mencintai lingkungan dan tanaman sebagai dasar bekal hidup mereka nanti.

Rapat Koordinasi Tentang Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat


PDF Cetak E-mail
Singkawang, 15/10/2011 (Media Center)
Bertempat di Rumah Dinas Walikota Singkawang, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK kota Singkawang beserta PT. ASKES dan Instansi terkait menyelenggarakan rapat koordinasi tentang upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat di kota Singkawang, Jumat (14/10).

Ketua TP-PKK Kota Singkawang, Elisabeth Majuyetty Hasan Karman mengungkapkan “kesehatan merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang harus disyukuri. Dengan menjaga kesehatan merupakan bentuk manivestasi dari rasa syukur tersebut. Salah satustrategi menjaganya melalui pola hidup sehat, yaitu makan dengan pola hidup sehat dan melakukan olahraga yang teratur. Dengan program Car Free Day yang diprakarsai oleh POLRES Singkawang yang diselenggarakan setiap hari minggu dari pukul 06.00 WIB sampai dengan 09.00 WIB dari perempatan Dekranasda sampai dengan Mahkota Hotel Jalan Diponegoro, merupakan program yang pantas untuk didukung oleh seluruh lapisan masyarakat. Karena hasilnya untuk masyarakat itu sendiri” kata Elisabeth.

Lebih lanjut dia menjelaskan Pemerintah Kota Singkawang melalui Instansi terkait dan Organisasi PKK Kota Singkawang, PT. ASKES sangat mendukung kegiatan tersebut. Bukti dukungan tersebut antara lain  dalam Car Free Day akan diselenggarakan senam masal setiap jam 06.00 WIB, yang diselenggarakan  antara PT. ASKES, TP-PKK Kota Singkawang, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB Kota Singkawang. Bagi masyarakat yang mau menitipkan hasil olahannya, silakan. Karena di acara Car Free Day juga digelar penjualan berbagai makanan dan minuman. “Silakan dititipkan di TP-PKK Kota Singkawang dan Bhayangkari,” kata Elisabeth.

Kepala cabang PT. ASKES Singkawang, Octovianus Ramba menjelaskan bahwa pihaknya bekerjasama dengan rumah sakit DKT Kota Singkawnag juga menyelenggarakan pengobatan gratis pada masyarakat yang diselenggarakan pada minggu pertama setiap bulan pada acara Car Free Day.

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Di Lokasi Car Free Day


PDF Cetak E-mail
 Singkawang, 16/10/2011 (Media Center)

PT. ASKES Cabang Singkawang  bekerjasama dengan Rumah Sakit DKT Kota Singkawang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan  gratis, yang diselenggarakan di lokasi Car Free Day Jalan Diponegoro, Minggu (15/10).
Octovianus Ramba Kepala PT. ASKES Cabang Singkawang mengatakan bahwa program gratis ini akan diselenggarakan secara rutin setiap bulan sekali.  “sebagai bentuk kepedulian pihak PT ASKES kepada masyarakat Kota Singkawang, kami bekerjasama dengan Rumah Sakit DKT Kota Singkawang, akan menyelenggarakan pengobatan gratis kepada masyarakat. Pengobatan gratis ini direncanakan akan dilaksanakan secara rutin, yaitu sebulan sekali pada setiap  Minggu ke Dua, dengan jadwal pemeriksaan disesuaikan dengan jadwal berlakunya Car Free Day, yaitu pukul 06.00 s.d 09.00 WIB.

Terlihat masyarakat yang selesai mengikuti senam, pada antri memeriksakan kesehatannya.. untuk mengetahui tensi, kolesterol dan kandungan gula dalam darahnya.

Masyarakat yang memanfaatkan Car Free Day hari itu nampak lebih ramai, terlihat banyak pejabat-pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Singkawang, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Singkawang, Ketua TP.PKK Kota Singkawang, Ketua GOW Kota Singkawang, lnstansi terkait dan masyarakat Kota Singkawang.

Dalam kesempatan tersebut Wakil Walikota Singkawang  Drs. H, Edy R. Yacoub< M.Si berkesempatan menyampaikan himbauannya kepada masyarakat yang ada di Lokasi Car Free Day supaya ke depan bisa mengajak sanak dan keluarganya untuk  dating pada setiap hari minggu di lokasi Car Free Day. “ajak semua keluarga di lokasi Car Free Day, karena selain kita bisa memanfaatkan dengan rasa tenang karena tidak ada kendaraan, juga ada rasa kebersamaan dengan masyarakat lain, anak-anak kita bisa juga memanfaatkan untuk menambah wawasan karena di Car Free Day disediakan dua unit mobil pintar yang berisi buku-buku yang sangat menarik dan bermanfaat untuk dibaca, ada juga makanan yang bisa dinikmati”. Kata Edy

Hut Pemkot Singkawang Diisi Dengan Penghijauan


PDF Cetak E-mail
 Singkawang, 17 Oktober 2011 (Media Center)

Senin pagi (17/10), momentum hari jadi Pemerintah Kota Singkawang yang ke 10, dilakukan penanaman pohon disepanjang jalan P. Diponegoro.
Tepat didepan Koramil Kota, dilakukan penanaman pohon glodokan tiang oleh Walikota Singkawang, Hasan Karman dan Wakil WaliKota, Edy R. Yacoub, diikuti oleh Ketua TPPKK Kota Singkawang, Ny. Elisabeth Majuyetty, Ketua GOW, Ny. Sulha, Sekda, Syech Bandar, Kepala Instansi Vertikal, dan Kepala SKPD.

“Semoga dengan gencarnya penghijauan di Kota Singkawang, Singkawang menjadi hijau,” imbuh Hasan Karman sembari menanam pohon tersebut

Dalam kesempatan tersebut, Perwakilan PT Djarum, Suhandoko menyerahkan bibit pohon sengon dan pucuk merah kepada Walikota Singkawang, Hasan Karman untuk ditanam di Kota Singkawang. (hum/hr)
 ( http://hubkominfo.singkawangkota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=1086&Itemid=1)

Jaga Lingkungan Dengan Kasih Sayang


Ketua Tim Penggerak PKK Kota Singkawang Ny. Elisabeth Majuyetty bekerjasama dengan UPT., Dinas Tata Kota, Badan Lingkungan Hidup, Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan KB, Pemadam Kebakaran, Donatur dengan penuh perhatian dan kasih sayang, hampir setiap hari melakukan perawatan sebuah pohon beringin yang umurnya sudah lebih dari 100 tahun. Pohon tersebut juga mendapat perhatian dari Walikota Singkawang DR. KRA. Hasan Karman, SH, MM.

Singkawang Peringati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia

Selasa, 18 Oktober 2011 08:56 Nurmala Sari (Borneo Tribun)

 Walikota, Wakil Walikota Singkawang, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Kepala SKPD, Ketua TP.PKK Kota Singkawang  hadir dalam peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Se Dunia yang diselenggarakan di SDN ll Singkawang Utara Sabtu, 16 Oktober 2011
 Kepala SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Singkawang yang hadir pada acara Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Se Dunia
 Terik matahari tidak menyurutkan semangat generasi muda kita, pelajar Sekolah Dasar Negeri 11 Singkawang Utara, dalam Peringatan Hari CTPS
 Menyimak dengan segala gaya sambutan Kepala SDN 11 Singkawang Utara
 Mencuci Tangan Pakai Sabun merupakan Perilaku Sederhana Berdampak Luar Biasa, mari kita terapkan dalam kehidupan dan ajak masyarakat melaksanakan Pola Hidup Sehat
 Para Big Bos mengajari pelajar SDN 11 cara mencuci tangan yang benar
 Pelajar SDN 11 mengikuti cara mencuci tangan pakai sabun yang diperagakan oleh Ketua TP.PKK Kota Singkawang Ny. Elisabeth Majuyetty Hasan Karman
Pelajar SDN 11 mengikuti cara mencuci tangan pakai sabun yang diperagakan oleh Ketua TP.PKK Kota Singkawang Ny. Elisabeth Majuyetty Hasan Karman
 
 Pelajar SDN 11 Singkawang Utara menyimak bagaimana cara mencuci tangan pakai sabun yang diperagakan Ketua TP.PKK Kota Singkawang dan Camat Singkawang Utara 

 Walikota Singkawang DR. KRA Hasan Karman, SH, MM merangkul salah satu pelajar yang berhasil menjawab kuis seputar Cara Mencuci Tangan Pakai Sabun

 Senyum kebahagiaan......setelah berhasil menjawab kuis Wakil Walikota Singkawang Drs. H. Edy R. Yacoub, M.Si

 Dapat hadiah dari Ketua TP.PKK Kota Singkawang Ny. Elisabeth Majuyetty HK

 Kepala Dinas Pendidikan Kota Singkawang Drs. Ahyadi, MM menyampaikan pentingnya mencuci tangan pakai sabun, sebelum membacakan kuis.
Rangkulan haru dan kebahagiaan
Pemerintah Kota Singkawang bekerjasama dengan Wahana Visi Indonesia menyelenggarakan kegiatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia, keempat kalinya , Sabtu (15/10) di SDN ll Setapuk Besar Singkawang Utara.
Hadir dalam kegiatan tersebut Walikota Singkawang, Wakil Walikota Singkawang, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Ketua dan pengurus TP.PKK Kota Singkawang, Fasilitator Pengembangan  Wahana Visi Indonesia Wilayah Singkawang-Bengkayang,  Kepala SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Singkawang, instansi terkait, Ormas, Toga, masyarakat, pelajar SD, SLTP, SLTA, mahasiswa  dan guru.
Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) yang jatuh pada tanggal 15 Oktober serentak dilaksanakan lebih dari 70 negara di seluruh dunia pada hari ini dengan mengusung tema global yakni ‘Cuci Tangan Merupakan Upaya Promotif dan Preventif Terpadu, serta Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak’.
Fasilitator Pengembangan Wahana Visi Indonesia Cabang Singkawang-Bengkayang, Supriadi Saman mengatakan pihaknya selama ini memiliki program dan kegiatan di bidang pendidikan, kesehatan, sosial yang selalu dikerjasamakan dengan Pemerintah Kota Singkawang .
“Ini merupakan salah satu program di WVI yang sudah dilaksanakan dalam setiap tahunnya. Ke depan kegiatan serupa akan tetap dilaksanakan dengan penyelenggaraan diusahakan untuk bisa ditingkatkan. Mengingat berdasarkan data yang ada, Perilaku Hidup Sehat terbukti memberikan kontribusi yang tidak sedikit dalam menunjang derajat kesehatan manusia,” tutur  Supriadi.
Sementara itu, Walikota Singkawang, Hasan Karman, menyampaikan penghargaan kepada Wahana Visi Indonesia Cabang Singkawang yang selama ini sudah memberikan kontribusi positif kepada masyarakat Kota Singkawang, melalui program dan kegiatan yang selama ini dikerjasamakan dengan Pemerintah Kota Singkawang.
“Atas nama Pemerintah Kota Singkawang saya mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Wahana Visi Indonesia Cabang Singkawang, karena selama ini sudah banyak memberikan bantuan melalui program dan kegiatan yang sangat bermanfaat untuk masyarakat Kota Singkawang. Baik itu di bidang kesehatan, pendidikan, dll,” katanya.
Dirinya juga berharap apa yang sudah dilakukan oleh Wahana Visi Indonesia Cabang Singkawang ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat Singkawang, dan ke depan apa yang sudah dilakukan Wahana Visi Indonesia bisa diikuti oleh NGO / LSM  yang ada di Kota Singkawang, sehingga dapat berpartisipasi membangun Kota Singkawang.
Walau penetrasi sabun telah masuk ke hampir seluruh rumah tangga di Indonesia, rata-rata hanya 3% saja yang menggunakan sabun untuk cuci tangan, hanya 12% yang mencuci tangan pasca buang air besar, hanya 9% yang melakukan cuci tangan pakai sabun setelah membantu buang air besar anaknya, hanya 14% cuci tangan pakai sabun dilakukan sebelum makan, 7% sebelum memberi makan bayi dan 6% sebelum menyiapkan makanan.
Data World Health Organization (WHO) pada tahun 2008, diare menyumbang 3, 5% total kematian di Indonesia, sementara menurut data Riskesdas 2007, diare merupakan nomor satu penyebab kematian balita (25%), dan nomor tiga kematian semua umur (3,5%). Proses penularan diare terjadi jika perilaku hidup sehat tidak dibiasakan serta kondisi lingkungan yang tidak sehat lalu menular tangan, lalat, dan sanitasi kurang baik.
“Dengan data statistik tersebut, menunjukkan betapa pentingnya manfaat perilaku hidup sehat dalam menunjang kesehatan,” kata Hasan.
Apalagi menurut sebuah penelitian (Lorna Fewetrell et al), mencuci tangan dengan sabun mampu mengurangi kematian akibat diare hingga 44%, juga bisa mengurangi resiko penyakit flu burung sebanyak 47%. Itu berarti kebiasaan mencuci tangan pakai sabun membantu keluarga sehat dan mencegah kematian.
“Saya berharap kegiatan   Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia bisa meningkatkan kesadaran masyarakat bagaimana kita menciptakan perubahan perilaku positif dalam keluarga dan masyarakat luas,” imbuh Hasan.
Para pelajar SDN II Singkawang Utara nampak antusias mengikuti praktek mencuci tangan pakai sabun yang benar yang dicontohkan oleh Walikota Singkawang, Wakil Walikota Singkawang, Ketua TP PKK Kota Singkawang, dan pejabat terkait. Tanpa menghiraukan teriknya matahari para pelajar dengan penuh kegembiraan mengikuti gerakan yang diperagakan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Singkawang Ny. Elisabeth Majuyetty Hasan Karman.
Peringatan Hari Mencuci Tangan Pakai Sabun Se Dunia diakhiri dengan penanaman pohon oleh pelajar tingkat SD, SLTP dan SLTA disaksikan para pejabat dan undangan lainnya.

Pembinaan Ke Lokasi P2WKSS





Jumat, 29 Juli 2011

Gerakan Perempuan Penyelamat Lingkungan Di Kota Singkawang






Singkawang, 30/7/2011 (Media Center) Ketua Tim Penggerak PKK Kota Singkawang Elisabeth Majuyetty Hasan Karman tak henti-hentinya mengajak seluruh masyarakat Kota Singkawang, khususnya kaum Hawa untuk mensukseskan Gerakan Wanita Penyelamat Lingkungan.
Ajakan tersebut dia lakukan dalam setiap kesempatan, seperti yang terlihat pada saat pemeliharaan dan perawatan tanaman yang dilakukan di tugu perbatasan Kabupaten Sambas-Kota Singkawang beberapa waktu yang lalu. Emma begitu dia disapa, tak henti-hentinya menyapa dengan ramah dan mengajak masyarakat untuk ikut memelihara lingkungan.”pak….bu….apa kabar? Titip tanaman ya bu…pak….sama-sama kita jaga ya pak”. Kata Emma.
Melalui telepone selulernya, Minggu (31/7) Emma menjelaskan “Untuk menyadarkan kaum perempuan, tentang pentingnya peran serta mereka dalam menyelamatkan lingkungan, perlu ada kebersamaan dan keseragaman langkah dan upaya seluruh masyarakat.Satu diantara upaya yang mudah, praktis dan sederhana, adalah dengan melakukan dari diri kita sendiri. Jika setiap perempuan di Kota Singkawang ini memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan, dimulai dari lingkungan kita dulu, kita jaga kebersihan rumah dan halaman sekitarnya, kita jaga tanaman yang tumbuh di lingkungan kita, usahakan setiap bulan ada satu pohon yang kita tanam dan diikuti dengan pemeliharaan dengan penuh kasih sayang, setiap rumah tangga mau menfaatkan halaman rumahnya dengan menanam tanaman yang berguna untuk keluarga saya yakin dan optimis Kota Singkawang yang hijau akan terwujud untuk beberapa tahun ke depan. Para perempuan lebih banyak berkutat dengan masalah lingkungan dalam kehidupannya sehari-hari, untuk itu  sudah wajar, kalau dalam setiap kesempatan  hendaknya pemberdayaan perempuan sebagai penyelemat lingkungan lebih optimal dalam pencapaian”. Jelas Emma.
Lebih lanjut Emma menjelaskan Tim Penggerak PKK Kota Singkawang selama ini sudah bekerjasama melakukan penanaman  dengan SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Singkawang, Pasukan Kuning, pihak Swasta, yayasan Tzu Chi, BPKS, dan seluruh elemen masyarakat yg ada diwilayah penanaman tsb antara lain pintu masuk Pasir Panjang, pintu masuk dari Kabupaten Sambas, Singkawang Timur dan Gunung Sari /Amrat. Jumlah tanaman yang sudah kita tanam kurang lebih 6.000 pohon dengan berbagai jenis tanaman. Penanaman diupayakan dilakukan seminggu sekali selama bibit masih ada dan dilakukan bergantian dengan perawatan dan pemupukan.
 Khusus pemupukan dilakukan 3 bln sekali, pihak PKK bekerja sama dg Yayasan Tzu Chi, Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan KB  dan selalu dibantu oleh Pasukan Kuning yg konsisten menjaga kebersihan di Kota Skw. Sejak penanaman, sudah  dilakukan perawatan dan pemeliharaan dua kali. Perawatan yang pertama dilakukan Tim Penggerak PKK Kota Singkawang bersama-sama dengan pasukan kuning, Tim Penggerak PKK Kecamatan dan Kelurahan, Instansi terkait, Yayasan Tzu Chi, Camat, Lurah dan masyarakat sekitar di lokasi sepanjang jalan Pasir Panjang Singkawang Selatan, perawatan dengan cara membersihkan rumput di sekitar tanaman, pemupukan dan pengguntingan daundan dahan yang mengganggu pertumbuhan kurang optimal.  “ berdasarkan hasil pemantauan saat melakukan perawatan dan pemeliharaan tanaman yang pertama, ada 12 pohon yang mati dan sudah kita ganti. Selain memelihara pohon sepanjang jalan Pasir Panjang, kita lanjutkan juga dengan pemeliharaan pohon beringin yang memiliki sejarah yang berada di Jalan Diponegoto. Dalam perawatan beringin yang dibantu pemadam kebakaran (BPKS) dan yayasan Tzu Chi, juga dihadiri  Walikota Singkawang Hasan Karman. Pemeliharaan dan perawatan ke dua kita lakukan di sepanjang jalan Sungai Garam perbatasan Kabupaten Sambas-Kota Singkawang. Pemeliharaan kali ini dilakukan oleh Tim Penggerak PKK Kota Singkawang bersama-sama dengan pasukan kuning dari UPT Kebersihan Kota Singkawang, Camat Singkawang Utara dan para lurah serta Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Singkawang Utara. Di lokasi tersebut pohon yang mati ada sekitar 18 pohon, jadi dari 6000 pohon yang sudah kita tanam hasil dari sumbangan berbagai pihak, mati 40 pohon. Dalam waktu dekat akan kita ganti. Apa yang sudah dilakukan tentu hasilnya tidak akan optimal tanpa bantuan dan dukungan seluruh lapisan masyarakat, khususnya dalam perawatan sehari-hari.”. Jelas Emma.

Senin, 25 Juli 2011

Tingkatkan Keterampilan Melalui Pelatihan Kelapa Terpadu














Singkawang, 25/7/2011 (Media Center) Tim Penggerak PKK Propinsi Kalimantan Barat bekerjasama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat, menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Kelapa Terpadu, bertempat di Sekretariat PKK Kota Singkawang, Senin (25/7).
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Propinsi Kalimantan Barat Ny. Frederika Kornelis, S.Pd. Dalam sambutannya Frederika menjelaskan bahwa “ kegiatan yang diselenggarakan ini dilakukan secara berkelanjutan dan terintegrasi dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan secara terpadu, dimana dari jenis jenis unggulan kita, kelapa dapat dikembangkan menjadi bermacam-macam bentuk olahan, baik dalam bentuk makanan, minuman maupun dalam rumah tangga dan aksesoris seperti kancing baju dsb.” Kata Frederika.
“Dengan pemberdayaan kader PKK dan petani dapat membangun system agribisnis di pedesaan, untuk itu peran kader khususnya pendamping PKK Kabupaten/Kota dan pendamping dari Dinas Instansi terkait sangat diperlukan. Penyuluh supaya benar-benar difungsikan untuk mempercepat kemajuan kader di pedesaan, pembinaan kelompok-kelompok dalam usaha bersama. Untuk mempercepat pembangunan di daerah kita perlu pengalaman-pengalaman dan saling tukar menukar keterampilan melalui pelatihan seperti yang diadakan saat ini”. Kata Frederika lebih lanjut.
Kepala Dinas Perkebunan Propinsi Kalimantan Barat Ir.H.Hiarsolih Buchori, MM dalam sambutannya menjelaskan dengan meningkatkan potensi SDM dalam mengembangkan potensi komoditi perkebunan maka pihaknya bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Propinsi Kalimantan Barat menyelenggarakan kegiatan pelatihan pengolahan kelapa terpadu. Peningkatan SDM mutlak diperlukan dalam rangka adopsi ilmu dan teknologi, seperti pemanfaatan komoditi kelapa menjadi berbagai olahan yang memiliki nilai jual yang lebih baik. “kelapa merupakan tanaman yang telah menyatu dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, sehingga kelapa disebut sebagai tanaman social. Seluruh bagian pohon kelapa memiliki manfaat yang sangat berguna bagi kehidupan kita. Ketua panitia penyelenggara Ny. Meiske Anggrainy, S.Sos, M.Si menyampaikan masih perlunya pemberdayaan kader dalam memanfaatkan sumber daya local sub sector perkebunan sebagai tujuan pembangunan daerah provinsi Kalimantan Barat. “ sub sector memiliki peranan sebagai pemenuh kebutuhan untuk meningkatkan home industry dalam negeri yang setiap tahunnya cenderung meningkat dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan bertambahnya permintaan industry gula. Masih banyak peluang atau potensi lahan perkebunan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan kebun-kebun kelapa yang sudah perlu diremajakan, sehingga bahan baku kelapa tetap tersedia. Dalam rangka pemberdayaan kader dan petani melalui pelatihan ini, mereka mampu mengolah sumberdaya yang tersedia secara terpadu dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi local sehingga kader dan petani menjadi lebih terampil dan mampu mengembangkan usaha bersama dan diharapkan dengan pendampingan petugas dan kader Tim Penggerak PKK dapat terbentuk gabungan kelompok yang akan mendukung peningkatan pendapatan keluarga”. Lebih lanjut Meiske menjelaskan peserta pelatihan berjumlah 49 orang berasal dari 11 Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat . Setiap Kabupaten/Kota mengirimkan peserta terdiri dari 3 orang utusan dari Kader Pokja III Kabupaten/Kota/Kecamatan, satu orang utusan dari pendamping TP.PKK Kabupaten/Kota dan satu orang utusan dari pendamping Dinas Perkebunan Kabupaten/Kota. Kegiatan dilaksanakan di Kota Singkawang dari tanggal 25 s.d 27 Juli 2011. Sumber dana kegiatan ini dari APBD Provinsi Kalimantan Barat. Peserta akan mendapatkan materi cara pembuatan handy carf, kancing baju, sendok dll. Cara membuat payet, upaya pemasaran produksi melalui Dekranasda, cara membangun mitra kerja melalui koperasi/UKM, teori pengambilan nira kelapa, praktek membuat beown sugar, standarisasi produksi home industry brown sugar, cara packing produk, cara memproduksi berbagai bahan baku local khususnya bahan kelapa. Untuk memotivasi peserta, nara sumber selain dari Ketua Tim Penggerak PKk Propinsi, Ketua Dekranasda Kota Singkawang, SKPD terkait juga didatangkan dari pelaku usaha sukses Kota Singkawangm juga Balai Besar dan Ketua Kelompok Tani Kelapa Yogyakarta”. Pungkas Meiske.

Senin, 18 Juli 2011

Elisabeth Majuyetty: "Gerakan Sayang Ibu Tanggung Jawab Bersama"

Wednesday, 06 July 2011 14:38
Gerakan Sayang Ibu perlu dilakukan karena SDM yang berkualitas sangat menentukan keberhasilan suatu pembangunan
SINGKAWANG - Ketua Tim Penggerak PKK Kota Singkawang Ny. Elisabeth Majuyetty Hasan Karman  menjelaskan Gerakan Sayang Ibu adalah Suatu Gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat, bekerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan.
Upaya ini dilakukan melalui berbagai kegiatan yang mempunyai dampak terhadap upaya penurunan angka kematian ibu  hamil, melahirkan dan nifas serta penurunan angka kematian bayi.

Selaku koordinator Bidang Penyuluhan Masyarakat dalam POKJA Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kota Singkawang, pihaknya mengharapkan seluruh elemen masyarakat bisa berperan aktif dalam menyukseskan GSI di Kota Singkawang.

Elisabeth menambahkan pembentukan SDM yang berkualitas ditentukan dari janin dalam kandungan, karena perkembangan otak terjadi selama hamil sampai dengan 5 tahun.

Kesehatan Ibu dan Anak factor paling strategis untuk meningkatkan mutu SDM.Tingginya AKI dan AKB memberikan dampak negatif pada berbagai aspek." ujarnya di Ruang kerjanya Senin (4/7)

Kematian Ibu menyebabkan bayi menjadi piatu yang pada akhirnya akan menyebabkan penurunan kualitas SDM akibatnya kurangnya perhatian, bimbingan dan kasih sayang seorang ibu.Melalui GSI diharapkan akan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi.

Angka kematian ibu dan bayi yang tinggi juga disebabkan oleh adanya hal-hal diluar medis seperti kurang adanya kesetaraan gender, nilai budaya di masyarakat yang merendahkan perempuan.

Masalah tersebut mengakibatkan rendahnya perhatian suami/laki-laki terhadap masalah ibu melahirkan serta kurangnya kemampuan untuk membuat keputusan bagi kesehatan diri sendiri.

"GSI adalah gerakan percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi yang dilaksanakan bersama-sama antara pemerintah dan masyarakat, untuk lebih meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kepedulian dalam upaya interaktif dan sinergis" imbuhnya

Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu wujud hak asasi perempuan dan anak, akan tetapi pada saat ini kesehatan ibu dan anak khususnya bayi baru lahir, merupakan tugas bersama antara pemerintah, masyarakat, organisasi kemasyarakatan, organisasi perempuan dan organisasi profesi.

Disamping itu strategi Pemerintah dalam meningkatkan percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi ini juga dilakukan program advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) bagi bidan, LPM, PKK, PLKB, tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam pendataan ibu hamil serta pengembangan rujukan oleh masyarakat serta peningkatan kualitas kesehatan kepada masyarakat.

Disamping ada “SIAGA” ( siap, antar, jaga ) oleh pemerintah juga telah dikembangkan P 4 K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) yang dimaksudkan untuk menuju persalinan yang aman dan selamat bagi ibu. Diharapkan langkah – langkah tersebut merupakan langkah preventif untuk menekan angka kematian ibu. (c6/pr) Foto: Elisabeth Majuyetty, koordinator Bidang Penyuluhan Masyarakat, Gerakan Sayang Ibu.

Singkawang Siap Jadi Tuan Rumah HKG Provinsi

Singkawang, (MC/15/1) Ketua Tim Penggerak PKK Kota Singkawang, Juli Wahyuni mengungkapkan bahwa Tim Penggerak PKK Kota Singkawang dengan duk...