Tiga Organisasi Perempuan Rangkul Petani dan Pengusaha
By 11/09/2013 07:32:00
Ket
Photo: Ketua TP PKK Kota Singkawang Ny. Agustina Abdul Muthalib
(kerudung coklat baju merah), Ketua DWP Kota Singkawang Ny. Endang
Bandar (kerudung coklat baju hitam), dan para pengurus organisasi wanita
di Kota Singkawang serta pengusaha di Kota Singkawang, mel
Singkawang.
Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), Gabungan
Organisasi Wanita (GOW) dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) merangkul
pengusaha dan pemilik kebun untuk bersama-sama memberdayakan hasil
buah-buahan serta dikelola sebagai agrowisata.
“Tahap
yang kami lakukan masih dalam rencana dan survei sekaligus membuat
kajian,” kata Ny Agustina Abdul Muthalib, Ketua TP PKK Kota Singkawang
ditemui di salah satu kebun rambutan di Kelurahan Rasau, Kecamatan
Singkawang Utara, Minggu (8/9).
Perempuan
murah senyum yang juga Ketua GOW Kota Singkawang ini menjelaskan, Kota
Singkawang sangat potensial dalam menghasilkan buah-buahan. Bila dikemas
secara serius, potensi ini tentu sangat menjanjikan. Buah-buahan yang
dihasilkan di Kota Singkawang diantaranya rambutan, jeruk dan nanas.
Berbagai jenis hasil perkebunan itu akan dikemas dalam bentuk
agrowisata.
Makanya, Agustina bersama rekan-rekannya di DWP, IKABOGA, PHRI, Catering serta masyarakat pemilik kebun akan membuat suatu paket wisata. “Tujuannya, membantu masyarakat petani buah-buahan serta mendorong agar pariwisata lebih bergeliat lagi,” katanya.
Agustina mengatakan, beberapa rekannya itu telah memenuhi beberapa unsur untuk mengembangkan agrowisata. “Mudah-mudahan konsep ini akan terwujud. Jadi harga buah-buahan kalau sedang banjir tidak murah harganya, karena akan dikemas dengan lebih baik,” jelasnya.
Setelah konsep dan kerjasama disepakati, tambah Agustina, langkah selanjutnya beberapa unsur ini akan menawarkan pada biro perjalanan wisata dan agen perjalanan wisata di Kota Singkawang.
Di tempat yang sama, Ketua DWP Kota Singkawang, Ny Endang Bandar menjelaskan, agrowisata merupakan usaha di bidang jasa yang menggabungkan antara kegiatan wisata dengan kegiatan pertanian atau menggunakan kegiatan pertanian sebagai produk utama jasa kepariwisataan.
Makanya, Agustina bersama rekan-rekannya di DWP, IKABOGA, PHRI, Catering serta masyarakat pemilik kebun akan membuat suatu paket wisata. “Tujuannya, membantu masyarakat petani buah-buahan serta mendorong agar pariwisata lebih bergeliat lagi,” katanya.
Agustina mengatakan, beberapa rekannya itu telah memenuhi beberapa unsur untuk mengembangkan agrowisata. “Mudah-mudahan konsep ini akan terwujud. Jadi harga buah-buahan kalau sedang banjir tidak murah harganya, karena akan dikemas dengan lebih baik,” jelasnya.
Setelah konsep dan kerjasama disepakati, tambah Agustina, langkah selanjutnya beberapa unsur ini akan menawarkan pada biro perjalanan wisata dan agen perjalanan wisata di Kota Singkawang.
Di tempat yang sama, Ketua DWP Kota Singkawang, Ny Endang Bandar menjelaskan, agrowisata merupakan usaha di bidang jasa yang menggabungkan antara kegiatan wisata dengan kegiatan pertanian atau menggunakan kegiatan pertanian sebagai produk utama jasa kepariwisataan.
Agrowisata
tidak hanya menjual jasa bagi pemenuhan kebutuhan pemandangan yang
indah bagi konsumen. Tetapi juga berperan sebagai media promosi produk
pertanian, media pendidikan masyarakat, memberikan sinyal bagi peluang
pengembangan diversifikasi produk agrobisnis, dan berarti pula dapat
menjadi kawasan pertumbuhan baru wilayah. “Sehingga agrowisata dapat
menjadi salah satu sumber pertumbuhan baru daerah, sektor pertanian, dan
ekonomi daerah. Dengan agrowisata selain menguntungkan dari sisi
ekonomi, dari sisi promosi dan pendidikan juga akan memberikan dampak
positif,” ujar Endang.
Sementara itu, salah seorang PNS yang gemar berkebun, Drs Karyadi MSi mengaku sangat gembira dan mendukung rencana tiga organisasi perempuan beserta mitra kerjanya untuk mewujudkan agrowisata. “Sebagai masyarakat, kami memberikan dukungan sepenuhnya, dan mudah-mudahan rencana ini mendapat support dari semua pihak. Tidak hanya pemerintah, namun semua lapisan masyarakat,” kata Karyadi.
Menurut dia, upaya untuk membuat wisatawan senang dan betah di Kota Singkawang merupakan tanggungjawab bersama. “Jika agrowisata itu menjadi kenyataan, yang akan menikmati dampaknya adalah masyarakat juga,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat, Tarmili mengungkapkan, terwujudnya Singkawang yang memiliki agrowisata sudah menjadi impian dan harapannya sejak lama. Pasalnya, Kota Amoy ini memiliki potensi buah-buahan. Tetapi ketika musimnya tiba, harga anjlok, karena hasil produksi tidak seimbang dengan konsumen. “Untuk membantu petani diperlukan strategi yang tepat, agrowisata salah satu strategi yang tepat. Dengan cara tersebut semua masyarakat kecil pun akan ikut merasakan dampak positifnya. Selama ini kan, kalau sudah musim panen buah-buahan harga jadi jatuh” kata Tarmili.
Dia mengetahui betul hal tersebut, karena juga memiliki beberapa bidang kebun buah-buahan. “Kita sering rugi kalau buah sudah banjir, terpaksa jeruk, nanas dan rambutan dilepas dengan harga murah,” ungkap Tarmili. (dik)
Sementara itu, salah seorang PNS yang gemar berkebun, Drs Karyadi MSi mengaku sangat gembira dan mendukung rencana tiga organisasi perempuan beserta mitra kerjanya untuk mewujudkan agrowisata. “Sebagai masyarakat, kami memberikan dukungan sepenuhnya, dan mudah-mudahan rencana ini mendapat support dari semua pihak. Tidak hanya pemerintah, namun semua lapisan masyarakat,” kata Karyadi.
Menurut dia, upaya untuk membuat wisatawan senang dan betah di Kota Singkawang merupakan tanggungjawab bersama. “Jika agrowisata itu menjadi kenyataan, yang akan menikmati dampaknya adalah masyarakat juga,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat, Tarmili mengungkapkan, terwujudnya Singkawang yang memiliki agrowisata sudah menjadi impian dan harapannya sejak lama. Pasalnya, Kota Amoy ini memiliki potensi buah-buahan. Tetapi ketika musimnya tiba, harga anjlok, karena hasil produksi tidak seimbang dengan konsumen. “Untuk membantu petani diperlukan strategi yang tepat, agrowisata salah satu strategi yang tepat. Dengan cara tersebut semua masyarakat kecil pun akan ikut merasakan dampak positifnya. Selama ini kan, kalau sudah musim panen buah-buahan harga jadi jatuh” kata Tarmili.
Dia mengetahui betul hal tersebut, karena juga memiliki beberapa bidang kebun buah-buahan. “Kita sering rugi kalau buah sudah banjir, terpaksa jeruk, nanas dan rambutan dilepas dengan harga murah,” ungkap Tarmili. (dik)