Kesan pertama adalah segalanya. Terutama jika Anda sedang mencari pekerjaan. Jika penampilan Anda terkesan tidak "serius", si pewawancara bisa mendapat kesan, Anda tak serius dengan tawaran pekerjaan yang diberikan. Berikut sejumlah contoh penampilan yang "salah" dan sering dilakukan para pencari kerja saat datang untuk diwawancarai.
1. Belum terlihat sudah tercium
Kalau Anda termasuk pencinta parfum, ada baiknya untuk hari wawancara parfum dilupakan dulu. Anda, kan, tak pernah tahu, jangan-jangan si pewawancara alergi aroma wangi atau Anda terbiasa menyemprotkan parfum banyak-banyak ke sekujur tubuh sehingga belum lagi memasuki ruang wawancara, bau wangi sudah tercium si pewawancara. Toh, Anda bisa menyemprotkan parfum kesayangan sesuai wawancara.
2. Make up berlebihan
Mengisi lowongan kerja tak sama dengan mengikuti kasting untuk main film, lo. Dandanan yang berlebihan hanya akan mengalihkan perhatian topik si pewawancara dari masalah utama. Anda, dan juga si pewawancara, ingin mengetahui apa jawaban dari pertanyaan, bukan eye shadow yang menyolok atau lipstik yang tebal, serta pipi yang merah menyala!
3. Hindari dasi trendi
Mungkin dasi dengan motif dan warna mencolok sedang tren. Tapi untuk kesempatan wawancara, sebaiknya Anda tidak mengenakannya karena tidak akan memberi kesan yang mendalam pada waktu pertemuan pertama. Pakailah dasi yang konservatif, warna tua, dengan corak klasik. Hmm, Anda pun akan terkesan matang dan berwawasan luas.
4. Aksesori
Jika tak menginginkan gangguan pada waktu wawancara sedang berlangsung, yang terbaik adalah berpenampilan rapi, sederhana, tapi penuh wibawa. Jangan kenakan perhiasan yang berlebihan karena dalam sehari itu si pewawancara tidak hanya bertemu Anda tapi banyak pelamar lain. Bayangkan betapa sebalnya si pewawancara jika setiap kali menjawab pertanyaan, Anda juga sibuk membereskan serenceng gelang di tangan.
5. Rambut
Kalau lamaran pekerjaan bukan yang bergerak di bidang kesenian, artis, atau perusahaan yang informal, hindari gaya rambut yang berlebihan atau mencat rambut dengan warna yang trendi. Gaya rambut sama dengan mata, semua mencerminkan kepribadian Anda. Akan lebih bijaksana jika Anda memilih penampilan yang konservatif saat wawancara.
6. Bukan mau pesta!
Sebaiknya, saat di wawancara, yang terbaik adalah berpenampilan konservatif, tradisional, pakaian yang lazimnya dipakai kebanyakan orang kerja. Jadi, jangan memakai rok pendek, blus terbuka, atau baju yang ketat. Daripada si pewawancara mengubah konsentrasinya karena gaya pakaian Anda, sebaiknya fokuskan kepada kualifikasi dan jawaban Anda.
7. Bangun pagi
Walaupun banyak perusahaan mempunyai aturan yang berbeda-beda untuk gaya rambut kaum pria, tapi sebaiknya terlihat bersih dan rapi di segala situasi merupakan hal yang penting. Jadi, jika Anda merasa perlu waktu untuk mencukur jenggot, merapikan rambut, dan lainnya, bangunlah lebih pagi sehingga saat wawancara sudah tampak rapi dan bersih.
8. Bukan clubbing!
Hal sama berlaku bagi kaum pria. Jika Anda mempunyai kemeja ketat dan "berkilau" yang dikenakan minggu lalu saat clubbing bersama teman-teman, jangan pikir kemeja itu pantas dipakai untuk wawancara karena bagus dan akan memberi kesan menarik. Hal itu tidak salah, tapi kesan yang didapat atau yang Anda berikan tidak akan optimal. Ingat, yang penting adalah kesan pertama pertama! Jika pakaian yang Anda kenakan akan menimbulkan reaksi dari seseorang, nilai Anda bisa berkurang. Sebaiknya, pakai celana panjang, kemeja yang konservatif semisal celana bitu tua dengan kemeja netral.
9. Kuku jari
Seperti halnya perhiasan yang berlebihan, warna kuku yang mencolok akan menggangu pewawancara. Jadi, periksalah terlebih dahulu kuku Anda. Harus bersih, jangan terlalu panjang, jika ingin memakai cat kuku pilih warna netral. Begitu juga halnya dengan kaum pria, sebelum hari-H, periksa kuku Anda, jangan kelihatan kotor seperti habis membongkar mobil. Kebersihan kuku juga merupakan poin bagi para pewawancara profesional.
10. Tetap hari kerja
Kendati mungkin Anda dipanggil wawancara pada hari Jumat, akhir pekan, jangan lalu berpikir boleh berpakaian seenaknya. "Kan, sudah akhir pekan?" Jadilah Anda muncul dengan t-shirt, jins, sepatu kets. Kecuali jika perusahaan tersebut memang memerlukan tenaga yang mengizinkan pegawaiman berpenampilan relaks.
nostalgia.tabloidnova.com |
< Dokumen Nova > |
FOTO-FOTO: Agus Dwianto |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar