Thursday, 30 June 2011 18:51
Gerakan ”Kampanye” hijau yang akhir-akhir ini dilakukan oleh Kota Singkawang merupakan suatu upaya untuk mengatasi pemanasan global |
SINGKAWANG – Kota Singkawang memperingati hari air, hari Bumi, dan hari lingkungan hidup dengan menggelar penanaman pohon jenis mahoni bersama dan melepaskan satwa jenis burung tekukur di Kelurahan Pajintan, Singkawang Timur, Kamis, 30/6.
Kegiatan itu dihadiri oleh Walikota Singkawang, Hasan Karman, Ketua TP PKK, Ny. Elisabeth Majuyetty, Plt. Sekretaris Daerah, Libertus, Kepala Kejaksaan Negeri, Arief Waluyo, Kasdim 1202, Amansisus, Tokoh Masyarakat, Ormas, dan LSM.
Kegiatan itu dihadiri oleh Walikota Singkawang, Hasan Karman, Ketua TP PKK, Ny. Elisabeth Majuyetty, Plt. Sekretaris Daerah, Libertus, Kepala Kejaksaan Negeri, Arief Waluyo, Kasdim 1202, Amansisus, Tokoh Masyarakat, Ormas, dan LSM.
Hasan Karman, dalam sambutannya menyampaikan supaya seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut untuk serius dalam menjaga alam. Hasan juga mengingatkan untuk tidak main-main dalam acara peringatan kampanye Hijau, dan harus disikapi dengan sungguh-sungguh bukan hanya serimonial belaka.
"Kalau boleh upayakan untuk sampaikan kepada keluarga, staf dan atasan di lingkungan kerja kita untuk menyadari bahwa bumi ini bukan soal diistilahkan makin tua, tidak, tapi akibat ulah dari manusia karunia dari Tuhan yang menciptakan bumi ini perlakuan kita pada alam tidak adil dan manusia makin turun”. ujarnya
Hasan Karman juga menambahkan mengatakan, kualitas bumi yang semakin hari semakin berkurang akibat dari banyaknya pengerusakan, tentu harus disadari, untuk itu, Dia mengajak untuk menjaga dan peduli dengan lingkungan.
Hasan Karman, menyatakan keprihatinannya dengan kondisi Sungai Singkawang dan Danau Sarantangan. ”Ditengah keterbatasan anggaran, mari kita sama-sama berbuat dan bergotong royong untuk menjaga sungai, tidak membuang sampah di sungai, dan tidak mencemarinya. ” himbaunya.
Dia juga mengajak masyarakat untuk tidak berburu satwa liar. ”Apa yang menjadi fenomena serangan ulat bulu beberapa waktu yang lalu, tentunya merupakan bukti tidak seimbangnya ekosistem pada rantai makanan. Burung selaku predator ulat bulu banyak dibunuh oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga ulat bulu berkembang tidak semestinya dan akhirnya mengganggu tanaman” katanya.
Hasan Karman juga menambahkan mengatakan, kualitas bumi yang semakin hari semakin berkurang akibat dari banyaknya pengerusakan, tentu harus disadari, untuk itu, Dia mengajak untuk menjaga dan peduli dengan lingkungan.
Hasan Karman, menyatakan keprihatinannya dengan kondisi Sungai Singkawang dan Danau Sarantangan. ”Ditengah keterbatasan anggaran, mari kita sama-sama berbuat dan bergotong royong untuk menjaga sungai, tidak membuang sampah di sungai, dan tidak mencemarinya. ” himbaunya.
Dia juga mengajak masyarakat untuk tidak berburu satwa liar. ”Apa yang menjadi fenomena serangan ulat bulu beberapa waktu yang lalu, tentunya merupakan bukti tidak seimbangnya ekosistem pada rantai makanan. Burung selaku predator ulat bulu banyak dibunuh oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga ulat bulu berkembang tidak semestinya dan akhirnya mengganggu tanaman” katanya.
Sebelumnya, PKK Singkawang juga menggelar pekan penghijauan dengan fokus kegiatan penanaman pohon di bahu jalan Kelurahan Sedau. (hr/pr) Teks Foto : WALIKOTA SINGKAWANG, Hasan Karman saat melakukan kegiatan penanaman pohon.
Read more: Save Earth: Peringatan Hari Air, Bumi, & Lingkungan Hidup di Kota Singkawang/ sumber :
http://wartapedia.com/nasional/headline/65-headline/4022-save-earth-peringatan-hari-air-bumi-a-lingkungan-hidup-di-kota-singkawang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar